Friday, 31 October 2025
logo

Berita

Berita Utama

Waspadai Jeratan Calo, KemenP2MI Edukasi Warga Pemalang soal Migrasi Aman

-

00.10 14 October 2025 104

Waspadai Jeratan Calo, KemenP2MI Edukasi Warga Pemalang soal Migrasi Aman

Pemalang, KemenP2MI  (14/10) — Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) terus menggencarkan upaya pencegahan penempatan nonprosedural Pekerja Migran Indonesia. Salah satunya dilakukan melalui kegiatan Edukasi Migrasi Aman dan Penguatan Jejaring Desa di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Senin (14/10/2025).

Direktur Pengawasan, Pencegahan, dan Penindakan KemenP2MI, Brigjen Pol  Eko Iswantono, menegaskan bahwa desa menjadi garda terdepan dalam melindungi calon pekerja migran dari jeratan calo penempatan nonprosedural.

“Kami turun langsung ke desa untuk memahami persoalan di lapangan sekaligus memberikan solusi. Calo-calo ini sudah masuk sampai ke pelosok, maka masyarakat harus dibekali pemahaman tentang prosedur migrasi yang aman dan risiko berangkat secara ilegal,” ujar Eko di Desa Asemdoyong, Kecamatan Taman, Pemalang.

Eko menjelaskan, kegiatan ini juga menekankan pentingnya pelindungan pekerja migran sejak dari desa asal. Mayoritas warga Pemalang, kata dia, bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) sektor perikanan, yang kerap menjadi sasaran sindikat penempatan nonprosedural.

Eko pun mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap tawaran kerja ke luar negeri yang tersebar melalui media sosial atau iklan daring.

“Sekarang banyak pelaku yang memanfaatkan media sosial untuk menipu dengan janji gaji besar dan proses cepat. Masyarakat harus cerdas memilah informasi dan hanya mengikuti prosedur resmi pemerintah,” tegasnya.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Eko menyerahkan buku saku dan leaflet berisi informasi mengenai migrasi aman dan modus penipuan calo kepada perangkat desa. Ia berharap, materi itu bisa digunakan untuk sosialisasi berkelanjutan kepada warga.

“Kami titip bahan edukasi ini agar desa bisa terus menyebarkan informasi tentang cara bekerja ke luar negeri yang aman,” kata Eko.

Sementara itu, Penjabat Kepala Desa Asemdoyong, Edy Siswanto, menyampaikan apresiasi kepada KemenP2MI atas penyelenggaraan kegiatan edukasi tersebut. Ia menyebut, saat ini ada sekitar 210 warga desanya yang bekerja sebagai Pekerja Migran berbagai negara.

Pihaknya berencana membuat regulasi agar keluarga pekerja migran mendapat pelatihan dan dukungan pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM).

“Desa kami memiliki potensi besar, baik dari sektor pertanian seperti mangga arum manis maupun wisata pantai. Kami ingin keluarga Pekerja Migran Indonesia yang tinggal di sini tetap produktif,” ujar Edy.

Ia juga mengimbau seluruh warganya yang bekerja ke luar negeri untuk melapor ke desa agar memperoleh pelindungan negara secara penuh.

“Kami ingin para pekerja migran ini pulang dengan selamat dan sukses, bahkan bisa jadi juragan di kampung halaman,” ucapnya.

Kegiatan ini turut melibatkan perangkat desa, masyarakat, purna Pekerja Migran Indonesia, Babinsa, serta Bhabinkamtibmas setempat sebagai bagian dari sinergi pencegahan penempatan nonprosedural pekerja migran. ** (Humas)