Seminar Kesehatan Mental Bagi Keluarga Pekerja Migran Indonesia, Wujud Kepedulian Pemerintah Terhadap Ketahanan Mental Keluarga Pekerja Migran
-
Seminar Kesehatan Mental Bagi Keluarga Pekerja Migran Indonesia, Wujud Kepedulian Pemerintah Terhadap Ketahanan Mental Keluarga Pekerja Migran
BENGKULU — Direktorat Reintegrasi dan Penguatan Keluarga, Direktorat Jenderal Pemberdayaan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia bersama BP3MI Sumatera Selatan menyelenggarakan Seminar Kesehatan Mental bagi keluarga Pekerja Migran Indonesia di Hotel Mercure Bengkulu pada rabu (22/10/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh 80 peserta yang merupakan keluarga PMI dan pengasuh pengganti anak PMI dari empat Desa Migran Emas, yaitu Desa Pagar Banyu (Kabupaten Bengkulu Utara), Desa Bukit Peninjauan II (Kabupaten Seluma), Desa Jeranglah Rendah dan Desa Gindo Suli (Kabupaten Bengkulu Selatan).
Sebelum seminar dimulai, peserta mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis dari tim Puskesmas Sawah Lebar, meliputi pemeriksaan mata, tekanan darah, berat badan, kadar gula darah, serta tes kesehatan jiwa.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala BP3MI Sumatera Selatan, Waydinsyah, yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya memperhatikan kesehatan mental keluarga Pekerja Migran Indonesia.
“Kesehatan mental keluarga PMI menjadi hal yang sangat penting. Melalui seminar ini, kami berharap tercipta ruang bagi keluarga Pekerja Migran Indonesia untuk saling berbagi, membangun rasa aman, memperkuat hubungan, serta mengurangi kecemasan dan rasa keterasingan” ujar Waydinsyah.
Seminar menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai bidang.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu, Syarifudin, menyampaikan materi berjudul “Kebijakan Pemerintah Daerah terhadap Pekerja Migran Indonesia.” Edriwan Mansyur memberikan paparan mengenai “Kesehatan Mental dan Skrining Kesehatan Jiwa.” Psikolog dari HIMPSI, Dwi Septi Aryani, membahas topik “Kesehatan Mental PMI dan Keluarga. Adapun Mery Patrianingsih memimpin sesi konseling kelompok dengan metode Solution-Focused Brief Therapy (SFBT).
Melalui kegiatan ini, KP2MI dan BP3MI Sumatera Selatan menegaskan komitmen untuk terus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan lembaga pelayanan kesehatan dalam upaya memberdayakan keluarga PMI serta membangun ketahanan mental yang kuat bagi seluruh pihak yang terlibat dalam ekosistem migrasi tenaga kerja.
 
             
            
            
            
           
          
         
                 
                 
                     
                    