BP3MI Sumut Laksanakan Sosialisasi Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Kab. Langkat
-
Camat Langkat dalam Sosialisasi Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Selasa (25/11/2025).
Langkat, KemenP2MI (02/12) - Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sumatera Utara melaksanakan Sosialisasi Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Desa Kwala Begumit, Kec. Binjai, Kab. Langkat, Sumatera Utara pada hari Selasa (25/11/2025).
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala BP3MI Sumatera Utara Harold Hamonangan. Dia mengatakan negara yang saat ini diminati oleh masyarakat Sumatera Utara untuk bekerja ke luar negeri adalah Malaysia bagian barat.
Hal ini dibuktikan dengan pelamar lowongan manufaktur yang setiap tahunnya tembus angka penempatan 12 ribu sampai 20 ribu. Selain itu, peluang kerja lain berasal dari Brunai Darussalam, Singapura, Timur Tengah, hingga Eropa.
”Dalam rangka bekerja secara aman, kita harus memiliki kompetensi dan skill terutama bahasa. Selain itu, masyarakat harus mengetahui kebenaran informasi lowongan kerja luar negeri, persyaratan dan dokumen yang harus dilengkapi. Calon Pekerja Migran dapat menanyakan pada Dinas Ketenagakerjaan Kab. Nias Selatan, atau pada BP3MI Sumatera Utara,” ujarnya.
Camat Binjai menyampaikan dengan kegiatan sosialisasi prosedur dan peluang kerja luar negeri sangat bermanfaat.
”Saya sudah sampaikan pada warga Binjai, jika mendapatkan informasi luar negeri harus konfirmasi memastikan kebenarannya kepada instansi terkait (Disnaker dan KP2MI/BP3MI), kami siap mendukung untuk mencegah penempatan non prosedural,” ujarnya.
Program penempatan di luar negeri bukan hanya melihat aspek mencari mata pencaharian (ekonomi), namun dilihat juga aspek pelindungan. Hal itu disampaikan Anggota Komisi IX DPR RI Delia Pratiwi Br. Sitepu dalam sambutannya.
”Jangan sampai masyarakat kita menjadi korban Tindak Pidana Perdangan Orang (TPPO), oleh sebab itu kami melakukan kegiatan sosialisasi berkolaborasi bersama KP2MI. Seluruh stakeholder perlu menyebarkan informasi peluang kerja luar negeri yang aman,” ujar Delia.
Dia juga menambahkan peran pemerintah dalam menyediakan pelatihan untuk calon pekerja migran Indonesia.
”Setiap calon pekerja migran Indonesia harus mempersiapkan skill agar kita bisa berdaya dan bersaing. Pemerintah harus mempersiapkan tempat Latihan Skill, Bahasa Asing, dan informasi lowongan kerja luar negeri yang benar agar lebih aman dan terlindungi,” tambahnya.
Kolaborasi dari mulai kelurahan sampai provinsi diharapkan dapat mencegah pemberangkatan secara ilegal/non prosedural mengingat maraknya kasus penempatan ilegal di Kamboja dan negara lain yang tidak memiliki undang undang pelindungan tenaga kerja asing.** (Humas/BP3MI Sumatera Utara)