Bidik Pasar dan Sektor Baru Penempatan Pekerja Migran di Yunani, Wamen Christina Bertemu Dubes Bebeb
-
 
          Bidik Pasar dan Sektor Baru Penempatan Pekerja Migran di Yunani, Wamen Christina Bertemu Dubes Bebeb
Jakarta, KemenP2MI (21/10) - Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani bertemu Duta Besar RI untuk Yunani, Bebeb Abdul Kurnia Nugraha Djundjunan di Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Dalam pertemuannya, Wamen Christina membahas beberapa peluang penempatan pekerja migran terampil yang bisa dikerjasamakan dengan Kedutaan Besar Indonesia di Athena. Termasuk strategi perluasan pasar tenaga kerja Indonesia di kawasan Eropa, di luar pasar-pasar tradisional seperti Jerman.
“Kami punya beberapa sektor unggulan untuk penempatan pekerja migran terampil. Seperti seafarers untuk cruise ship dan ABK kapal niaga, sektor hospitality, termasuk wellness therapist, konstruksi hingga pertanian/perkebunan,” katanya.
Selain membahas peluang penempatan pekerja migran, pertemuan keduanya sekaligus mematangkan rencana kunjungan KemenP2MI ke Yunani pada November mendatang.
“Kami akan bertemu dengan berbagai institusi pemerintahan dan sektor swasta di sana untuk memperkenalkan pekerja migran Indonesia serta menunjukkan keseriusan pemerintah menjajaki peluang penempatan di pasar global, khususnya Eropa,” ungkap Christina Aryani.
Ia menyebut, Dubes Bebeb mendukung penuh upaya Kementerian P2MI menjajaki sektor-sektor potensial lain bagi pekerja migran Indonesia di Yunani. Misalnya saja caregiver, seiring dengan meningkatnya populasi penduduk lanjut usia di Yunani.
“Fenomena aging population di Yunani membuat permintaan tenaga caregiver meningkat. Ini peluang yang bisa kita siapkan dari sekarang,” ujar Wamen Christina.
Adapun upah minimum di Yunani mencapai 750 Euro atau sekitar Rp19,6 juta per bulan dan pemerintah Indonesia, lanjut Christina, berupaya agar pekerja migran yang memiliki keterampilan dapat memperoleh remunerasi yang lebih baik dengan kondisi kerja yang juga baik.
“Pemerintah akan memastikan skema penempatan yang aman, termasuk memastikan working condition yang baik serta skema kemitraan yang saling menguntungkan,” tegasnya.
Terkait rencana kunjungannya ke sejumlah negara di Eropa, termasuk Yunani November mendatang, Wamen Christina ingin memverifikasi langsung di lapangan bersama KBRI dan pemerintah setempat untuk melihat potensi yang paling realistis dari sisi aturan, kondisi kerja, dan tingkat pengupahan.
“Semua langkah ini bagian dari upaya pemerintah memastikan ekspansi pasar luar negeri dilakukan secara hati-hati dan berkelanjutan,” tutup Christina Aryani.
Sementara itu, Dubes RI untuk Yunani, Bebeb Abdul Kurnia Nugraha Djundjunan membenarkan Yunani sangat memerlukan pekerja migran, khususnya di bidang seafarers, hospitality, konstruksi, dan juga perkebunan yang notabene saat ini belum terpenuhi.
“Nah, dengan kunjungan Bu Wamen ke Yunani dan juga ke Bulgaria itu bisa melihat peluang itu, di mana mungkin kita mulai dengan mempertemukan dengan perusahaan, karena saat ini mereka tidak tahu bahwa kita punya pekerja-pekerja bagus,” imbuhnya. ** (Humas)
 
             
            
            
            
           
          
         
                 
                 
                     
                    