Wamen Christina Perkuat Diplomasi Indonesia–Yunani di Peringatan HUT ke-80 RI di Athena: Promosikan Daya Saing Pekerja Migran Terampil
-
Wamen Christina Perkuat Diplomasi Indonesia–Yunani di Peringatan HUT ke-80 RI di Athena: Promosikan Daya Saing Pekerja Migran Terampil
Jakarta, KemenP2MI (28/11) - Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani, menghadiri resepsi diplomatik yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Athena, Yunani, Kamis (27/11/2025).
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Indonesia, sekaligus menjadi momentum memperkuat diplomasi Indonesia di Yunani, khususnya di bidang sosial budaya dan promosi perdagangan dan ekonomi.
Dalam pidatonya, Wamen Christina menegaskan visi Presiden Prabowo Subianto, 'Indonesia Emas 2045' yang menjadi arah pembangunan menuju negara maju, makmur, kompetitif dan sejahtera.
Salah satu upaya mewujudkannya, kata dia, Indonesia memperkuat kerja sama global di berbagai bidang, termasuk ekonomi, perdagangan, dan investasi.
"Salah satu fokus utama lingkup tugas yang diamanahkan Presiden Prabowo kepada saya yaitu meningkatkan daya saing pekerja Indonesia di pasar kerja internasional," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (28/11/2025).
Dengan populasi 281 juta jiwa dan lebih dari 43 persennya usia produktif, lanjut Christina, Indonesia menjadi negara terbesar di Asia Tenggara (ASEAN) dan memiliki potensi serta modal besar menjadi penyedia tenaga kerja terampil yang berdaya saing tinggi di pasar global.
"Ini adalah peluang yang harus dimaksimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mendorong kemajuan. Kementerian P2MI bekerja keras untuk memastikan pekerja Indonesia memiliki daya saing itu," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Wamen Christina juga menyoroti kondisi ekonomi Yunani yang tengah bergerak naik, di mana industri pariwisata, konstruksi, dan maritim menjadi sektor-sektor yang berkembang pesat, tapi dihadapkan pada kebutuhan mendesak akan tenaga kerja terampil.
Kondisi ini, kata Politisi Partai Golkar itu, tentunya membuka ruang kolaborasi yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Yunani.
"Kami melihat peluang besar bagi peningkatan kerja sama ketenagakerjaan. Yunani membutuhkan tenaga kerja terampil untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonominya, sementara Indonesia memiliki sumber daya manusia produktif yang siap berkontribusi," jelas Christina.
Sebagai wakil menteri yang membidangi pelindungan dan penempatan pekerja migran, Christina menilai, kerja sama Indonesia–Yunani memiliki landasan kuat lewat kerangka Economic Cooperation Agreement 2019 dan Plan of Action on Advancing Economic Cooperation 2023 yang membuka peluang kolaborasi di sektor perdagangan, investasi, dan pariwisata, termasuk kerja sama penempatan pekerja terampil.
"Kami berkomitmen memperluas kesempatan penempatan pekerja Indonesia di luar negeri, namun tetap melalui mekanisme yang menjamin keselamatan dan kesejahteraan mereka. Ini merupakan bagian penting dari diplomasi ketenagakerjaan Indonesia," katanya.
Wamen P2MI berharap hubungan bilateral Indonesia dan Yunani terus meningkat dan memberi manfaat nyata bagi kedua negara.
"Saya berharap hubungan Indonesia–Yunani dapat semakin kita tingkatkan demi kesejahteraan bersama masyarakat dan bangsa kita," imbuh Christina Aryani.
Selain resepsi diplomatik, KBRI Athena juga menyelenggarakan Pameran Ekonomi dan Budaya yang menampilkan potensi produk nasional, kreativitas UMKM, serta kekayaan seni Indonesia sebagai upaya memperluas jejaring kerja sama dan memperkenalkan identitas Indonesia kepada masyarakat Yunani. **