Monday, 8 December 2025
logo

Berita

Berita Utama

Menteri Mukhtarudin Tandatangani MoU dengan Bupati Serang, Penguatan Sinergi Perlindungan Pekerja Migran di Banten

-

00.11 7 November 2025 267

Menteri Mukhtarudin Tandatangani MoU dengan Bupati Serang, Penguatan Sinergi Perlindungan Pekerja Migran di Banten

Jakarta, KemenP2MI (7/11) - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin, menerima Bupati Serang Banten, Ratu Rachmatuzakiyah untuk menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) di di Kantor Kementarian P2MI, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

Acara yang dirangkaikan dengan silaturahmi ini bertujuan memperkuat kerja sama dalam penanganan pekerja migran Indonesia, khususnya peningkatan perlindungan, pelatihan vokasi, dan sosialisasi di tingkat desa.

Mukhtarudin mengatakan bahwa kolaborasi lintas daerah penting untuk memastikan proses penempatan pekerja migran berjalan transparan, aman, dan berbasis kompetensi.

Mengingat, lanjut Mukhtarudin, peran Kementerian P2MI sebagai leading sector dalam penciptaan lapangan kerja, sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. 

"Masalah pekerja migran adalah isu nasional yang melibatkan pusat dan daerah. Dengan bonus demografi yang sedang kita hadapi, kita harus optimalisasi peluang kerja luar negeri sambil tingkatkan kualitas SDM dari low-skill ke medium-high skill," ujar Menteri Mukhtarudin sembari menyoroti motto Kementerian P2MI: "Migran aman, rakyat sejahtera, Indonesia maju."

Mukhtarudin mengungkapkan bahwa sepanjang 2025 Kementerian P2MI telah menargetkan penempatan 425.000 pekerja migran naik dari 297.000 tahun sebelumnya.

Di Kabupaten Serang, data Sistem Informasi Satu Pintu (SiskoP2MI) KP2MI mencatat 2.550 Pekerja Migran terdaftar hingga 31 Oktober 2025, dengan tujuan utama Taiwan, Hong Kong, Malaysia dan Singapura.

"Jadi, MoU ini akan bantu kurangi risiko dengan sosialisasi aman dan pelatihan di BLK serta LPK daerah," beber Menteri Mukhtarudin.

Acara ini selaras dengan capaian Kementerian P2MI di bawah kepemimpinan Mukhtarudin sejak dilantik 8 September 2025. Kementerian P2MI telah menandatangani MOU dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Sosial (3 November 2025) untuk sinergi kelas migran, serta Badan Pengatur BUMN (4 November 2025) untuk pendidikan vokasi logistik.

"Kolaborasi dengan daerah seperti Serang akan masifkan program, dari hulu ke hilir, agar pekerja migran itu prosedural dan terlindungi," tegas Mukhtarudin.

Menteri Mukhtarudin menegaskan bahwa arahan Presiden Prabowo menargetkan Indonesia geser Filipina sebagai pemasok tenaga kerja global.

"Kita perlu percepatan vokasi, termasuk integrasi kurikulum bahasa dan kompetensi sesuai negara tujuan. Contoh sukses seperti Jember, yang beri beasiswa anak Pekerja migran prosedural, bisa direplikasi di Serang," beber Mukhtarudin.

Menteri Mukhtarudin mengatakan MoU yang sekaligus dilanjutkan dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tersebut dapat menginspirasi bupati-bupati lain di provinsi di Banten dalam rangka penguatan dan sinergitas yang lebih terukur, lebih masif, sistematis untuk para pekerjaan migran.

"Karena kedepan pekerjaan migran ini sangat- sangat strategis. Ruangnya besar di luar negeri, lapangan pekerjaan di tempat kita terbatas, sehingga sayang kalau kita tidak memanfaatkan," pungkas Menteri P2MI Mukhtarudin.

Bupati Ratu Rachmatuzakiyah menyambut positif inisiatif ini. "Serang sebagai kantong pekerja migran di Banten siap bersinergi. Kami akan dukung program Desa Migran Emas dan kelas migran di SMK/SMA, termasuk kolaborasi dengan Sekolah Rakyat mulai 2026. Ini pionir untuk bupati lain di Banten," katanya.

Ratu Rachmatuzakiyah mapresiasi atas kepercayaan dan dukungan Kementerian P2MI terhadap Kabupaten Serang. Ia menilai kerja sama ini akan membuka peluang besar bagi warganya untuk menembus pasar kerja global.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan Kementerian P2MI. Melalui kerja sama ini, kami berharap ada pendampingan dalam sosialisasi pelindungan calon pekerja migran, serta pelatihan bahasa dan keterampilan bagi masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri,” kata Bupati Ratu.

Bupati Ratu juga menekankan pentingnya pemberdayaan bagi purna pekerja migran agar tetap produktif setelah kembali ke tanah air. “Di beberapa desa kami sudah banyak purna pekerja migran. Kami berharap mereka juga bisa diberdayakan agar memiliki penghasilan dan tidak kembali pada kondisi rentan atau miskin,” ujarnya.

Dengan demikian, MoU dan PKS dengan Bupati Serang Banten terkait perlindungan pekerja Migran tidak hanya urusan pusat, tapi juga daerah, guna wujudkan kesejahteraan melalui devisa remitansi yang mencapai miliaran dolar. **