KemenP2MI, Kubu Raya, (3/12) — Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kalimantan Barat membuka Program Pemberdayaan Sosial dan Ekonomi Pekerja Migran Indonesia dan Keluarganya Tahun Anggaran 2025. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala BP3MI Kalbar, Kombes Pol. Ahmad Fadlin, di Gardenia Resort, Kubu Raya, dan berlangsung selama empat hari, 3–6 Desember 2025.

Dalam sambutannya, Ahmad Fadlin menegaskan pentingnya penguatan kemandirian bagi Purna Pekerja Migran Indonesia setelah kembali dari luar negeri.

“Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia dan keluarganya mencakup aspek sosial dan ekonomi,” ujarnya.

Kepala Desa Mekarsari, Mahmudi, turut memaparkan peran pemerintah desa dalam pelindungan Pekerja Migran Indonesia sebelum, selama, dan setelah penempatan. Ia menekankan bahwa pemerintah desa menjadi penghubung informasi dari pemerintah kabupaten/kota kepada masyarakat di tingkat desa.

Sementara itu, Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Kubu Raya, Wan Iwansyah, menyebutkan bahwa pemberdayaan Purna Pekerja Migran Indonesia merupakan langkah strategis dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja produktif di daerah. Ia juga mengingatkan bahwa calon Pekerja Migran Indonesia perlu mempersiapkan kompetensi keahlian dan kemampuan bahasa sebelum kembali bekerja ke luar negeri.

Kegiatan ini juga menghadirkan sesi motivasi kewirausahaan oleh Sri Dewi, seorang Purna Pekerja Migran Indonesia yang sukses mengembangkan usaha kuliner makanan ringan hingga menembus pasar ekspor.

Melalui program ini, BP3MI Kalbar berharap Purna Pekerja Migran Indonesia mendapatkan pendampingan berkelanjutan di bidang sosial dan ekonomi sehingga mampu membangun usaha mandiri serta membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar, **(Humas/BP3MI Kalbar).

-