BP3MI Sultra Tutup Pelatihan CPMI, Pemerintah Siap Dorong Penempatan ke Luar Negeri
-
BP3MI Sultra Tutup Pelatihan CPMI, Pemerintah Siap Dorong Penempatan ke Luar Negeri.
Kendari, KemenP2MI (22/11/2025)— Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi menutup Pelatihan Peningkatan Kapasitas Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) Tahun Anggaran 2025. Pelatihan ini diikuti 60 peserta dari tiga bidang yaitu Bahasa Inggris, Caregiver, dan Hospitality, yang digelar di Hotel Plaza Kubra Kendari, Sabtu (22/11/2025).
Acara penutupan turut dihadiri Tenaga Ahli Pengawasan Pencegahan dan Penindakan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI), Gusti Komaruddin Syah; Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Provinsi Sultra, L.M. Ali Haswandy; Kepala BP3MI Sultra, La Ode Askar; serta Kepala UPTD Balai Pelatihan Kerja, La Bia; bersama seluruh instruktur.
Pada kesempatan tersebut, Ali memberikan apresiasi atas pelaksanaan pelatihan yang disebutnya sebagai kegiatan pertama dan paling terarah selama enam tahun ia menjabat.
“Pelatihan ini sangat penting sebagai upaya memastikan CPMI berangkat secara prosedural, terampil, dan terlindungi. Ini bukan kegiatan terakhir, tetapi langkah awal menuju penempatan,” ujar Ali.
Ali menegaskan, pemerintah daerah bersama BP3MI Sultra akan menindaklanjuti penempatan peserta dengan menggandeng perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja luar negeri. Langkah ini sejalan dengan program nasional untuk menyiapkan 500.000 tenaga kerja terlatih pada 2026.
Dalam kesempatan itu, Ali juga mengungkapkan bahwa Disnakertrans Sultra sedang melatih 25 orang dalam program bahasa Jepang yang diproyeksikan bekerja di Jepang.
Sementara itu, Kepala BP3MI Sultra, La Ode Askar berharap seluruh ilmu yang diberikan selama pelatihan menjadi modal peserta dalam membuka peluang kerja secara resmi ke luar negeri.
“Kami berterima kasih kepada Pemda dan seluruh instruktur atas kolaborasi yang membuat pelatihan ini berjalan lancar dan bermanfaat,” papar La Ode.
Tenaga Ahli KemenP2MI, Gusti Komarudin Syah menekankan pentingnya kompetensi, keterampilan, serta keberangkatan melalui jalur resmi agar CPMI mendapatkan perlindungan yang maksimal.
“Pemerintah daerah menegaskan akan terus meningkatkan frekuensi dan kuota pelatihan, mengingat tingginya kebutuhan tenaga kerja di negara tujuan dan minat generasi muda yang semakin besar,” jelas Gusti.
Dari sisi peserta, mereka menyampaikan harapan agar pelatihan ini dapat dilanjutkan hingga tahap penempatan.** (Humas/BP3MI Sulawesi Tenggara)