BP3MI Sulawesi Tengah Jadi Narasumber pada Pertemuan Kickoff Program Penguatan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Berbasis Komunitas di Donggala
-
BP3MI Sulawesi Tengah Jadi Narasumber pada Pertemuan Kickoff Program Penguatan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Berbasis Komunitas di Donggala
Donggala, KemenP2MI (25/11) – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi menghadiri sekaligus menjadi narasumber pada kegiatan Pertemuan Kickoff Multistakeholder Program Penguatan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Berbasis Komunitas (Program Penguatan P2MI-BK) yang diselenggarakan di Gedung Kasiromu, Kantor Bupati Donggala, Kabupaten Donggala, pada Senin (24/11/2025).
Kegiatan diawali dengan sambutan oleh Manager Program Lakpesdam PBNU, Septiana Wulandari. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa Kick Off Meeting ini diharapkan menjadi langkah awal yang kuat untuk membangun kolaborasi nyata demi pelindungan pekerja migran Indonesia yang lebih adil, aman, dan bermartabat.
Sebagai narasumber, Penyuluh Hukum Ahli Muda BP3MI Sulawesi Tengah, Alberth Imanuel Tangdialla, membawakan materi bertajuk Migrasi Aman Pekerja Migran Indonesia. Alberth menegaskan bahwa migrasi aman hanya dapat diwujudkan apabila calon pekerja migran mengikuti prosedur legal, memenuhi dokumen persyaratan, serta mengakses informasi lowongan melalui kanal resmi pemerintah, seperti BP3MI, Dinas Tenaga Kerja, LTSA, dan platform legal lainnya.
"Migrasi aman hanya dapat terwujud ketika calon pekerja migran mengikuti seluruh proses secara legal, melengkapi dokumen persyaratan, serta memastikan informasi lowongan diperoleh melalui kanal resmi pemerintah. Langkah ini bukan hanya menjamin keselamatan, tetapi juga menjadi bentuk perlindungan paling dasar bagi setiap pekerja migran Indonesia,” ucap Alberth
Pertemuan ini turut dihadiri oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Donggala, Yusuf Lamakampali; Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Donggala, Moh. Ilham Yunus; serta para camat, kepala desa, dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Dalam sambutannya saat membuka kegiatan, Yusuf Lamakampali menyampaikan bahwa pertemuan ini menjadi langkah awal untuk membangun komitmen dan koordinasi bersama seluruh stakeholder. Ia menekankan pentingnya penyamaan persepsi, penguatan sinergi, serta penyusunan rencana kerja bersama dalam pelaksanaan program pelindungan pekerja migran berbasis komunitas.
"Pertemuan ini menjadi langkah awal untuk membangun komitmen dan koordinasi bersama seluruh pemangku kepentingan. Melalui penyamaan persepsi dan penguatan sinergi, kita berharap pelindungan pekerja migran berbasis komunitas dapat berjalan lebih terarah dan efektif, “ ucap Yusuf.
Penyuluh Hukum Ahli Muda BP3MI Sulawesi Tengah, Alberth Imanuel Tangdialla juga menyampaikan harapan agar pertemuan ini dapat menjadi ruang strategis dalam menyebarkan informasi yang benar kepada masyarakat, sehingga mampu mencegah terjadinya penempatan nonprosedural dan meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya pelindungan bagi Pekerja Migran Indonesia. ** (Humas/BP3MI Sulawesi Tengah)