Lampung Selatan, KemenP2MI (7/11) – Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Lampung turut berpartisipasi dalam kegiatan Job Fair yang digelar Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan melalui Dinas Ketenagakerjaan, sebagai bagian dari peringatan HUT ke-69 Kabupaten Lampung Selatan yang diadakan pada tanggal 6-7 November 2025.

Wakil Bupati Kabupaten Lampung Selatan, Saiful Anwar, membuka job fair ini dengan menyambut sejumlah 45 perusahaan dengan total 1.825 lowongan pekerjaan yang tersedia bagi masyarakat.

Menurut Wabup Saiful, kehadiran BP3MI Lampung dalam kegiatan ini menjadi upaya nyata mendukung pemerintah daerah dalam menekan angka pengangguran terbuka yang mencapai 4,84% atau sekitar 27 ribu orang menurut data BPS 2024.

“Job Fair ini menjadi jembatan penting antara dunia pendidikan, dunia usaha, dan peluang kerja. Dengan kehadiran BP3MI Lampung, diharapkan masyarakat, khususnya generasi muda, semakin terbuka terhadap peluang kerja luar negeri yang prosedural dan ikut membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran di dalam negeri,” ucapnya.

Kepala BP3MI Lampung, Ahmad Fauzi, dalam kesempatan terpisah menyatakan bahwa, BP3MI Lampung selaku perwakilan Pemerintah juga turut andil dalam agenda job fair tersebut.

Lanjutnya, dengan hadirnya BP3MI Lampung, dapat memberi wawasan terkait kerja ke luar negeri secara prosedural, aman dan sesuai regulasi.

“Banyak siswa maupun pencaker yang turut antuisias dengan hadirnya BP3MI Lampung di salah satu stan job fair tersebut. Sejalan dengan Wabup Saiful, agar dapat membantu Pemerintah Daerah dalam menekan pengangguran di dalam negeri,” ujarnya.

Menurut Fauzi, antusiasme pengunjung terlihat tinggi, terutama dalam menanyakan program unggulan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) seperti G to G Jepang, G to G Korea, dan skema penempatan resmi lainnya.

Tidak hanya cara kerja ke luar negeri secara prosedural, Fauzi menyatakan bahwa BP3MI Lampung juga turut memberi pengetahuan tentang pelindungan kerja ke luar negeri jika ditempuh secara prosedural.

“Bukan hanya memberi rasa aman, kerja ke luar negeri secara prosedural juga tidak akan merugikan diri sendiri maupun orang lain,” pungkas Fauzi. (Humas/BP3MI Lampung)

--